“Habis macul di mana, Kak?” Suara Anin melenting, matanya mengarah pada tumpukan nasi di piring kakaknya.Mahendra menyendokkan nasi lagi, piringnya menggunung. “Baru mau macul,” jawab Mahendra, menepuk perutnya. “Isi tenaga dulu biar kuat.”Mama Marisa menggeleng, helaan napasnya terdengar samar. “Kamu kayak orang nggak dikasih makan seminggu.”Mahendra menahan tawa, menyikut Dhila yang duduk di sampingnya. “Lebih dari seminggu aku nggak dikasih makan sama menantu Mama,” jawabnya, matanya mengerling genit.Dahi Dhila berkerut. “Seminggu?” Tangannya otomatis memegang sendok, seolah siap memukul. “Tadi pagi yang makan nasi goreng dua porsi siapa?”“Bukan makan itu, tapi makan menu istimewa.” Mahendra menarik sudut bibirnya, mengedipkan mata, lalu melanjutkan menyuap.“Astaga, Mas, kamu ini!” Dhila mendelik, pipinya sedikit merona.“Dhila!” Papa Herman mengalihkan tawa Dhila. “Aisyah sudah makan belum?”“Sudah, Pa. Sekarang dia lagi belajar menggambar ditemani Bi Siti,” jawab Dhila, nad
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-09 อ่านเพิ่มเติม