"Aaww!" Rey menjerit tertahan, kedua tangannya sigap menangkup bibirnya. Hantaman botol sampo barusan terasa seperti sengatan listrik.Anin segera menahan lengan suaminya, mencoba menarik tangan Rey yang membekap wajahnya sendiri. "Maaf ya, Yah, aku enggak sengaja.""Sakit, Bun." Rey melepaskan tangannya. Ia menarik napas pendek. "Bengkak enggak?" tanyanya, suaranya sedikit bergumam."Enggak," jawab Anin, ia mengamati sekilas. "Cuma memerah dikit." Sebuah seringai nakal tersungging di bibirnya."Perih ini, Bun," keluhnya sambil meraba-raba area yang sakit."Lagian, kenapa kamu mengendap-endap kayak maling begitu?" Anin balik bertanya."Tadinya aku mau mengejutkanmu, tapi malah aku yang terkejut." Rey terkekeh samar, menertawakan kemalangannya sendiri."Ya sudah, ayo cepat mandi! Nanti aku kompres," perintah Anin. Ia meraih handuknya, yang tergantung tak jauh, lalu melangkah keluar dari kamar mandi."Gagal total. Niatnya mau menggigit, malah aku yang tersengat." Rey mengambil botol sam
Last Updated : 2025-10-02 Read more