Suasana kafe mewah di lantai atas sebuah galeri seni terasa hangat dan dipenuhi aroma kopi premium yang lembut. Namun, bagi Clara, tempat itu terasa dingin dan sunyi. Ia duduk di sana, di tengah keramaian siang hari yang elegan, menunggu. Gaun yang ia kenakan sengaja dipilih Alex: terlihat rapuh, tetapi mahal, menonjolkan kerentanan yang kini dijadikan senjata. Clara adalah umpan. Alex telah memaksanya untuk menghubungi Devano, meminta simpati dan dukungan emosional, menggunakan dalih bahwa ia "hancur" di bawah Jadwal Isolasi Mutlak yang dibuat Alex. Clara tahu, Alex pasti mengawasinya. Ia mencari bayangan di balik jendela kaca, mencari tanda-tanda kehadiran Alex. Keberadaan Alex yang tersembunyi membuat tekanan ini terasa dua kali lipat. Tak lama, Devano tiba. Ia mengenakan setelan kasual yang mahal. Matanya memancarkan kepuasan yang tersembunyi saat melihat Clara duduk sendirian. "Clara," sapa Devano, suaranya hangat, penuh kepura-puraan. "Kau terlihat... tidak sehat. Jadwal Alex
Last Updated : 2025-11-08 Read more