Pukul enam sore, Clara berdiri di tengah apartemennya yang nyaris kosong. Sebagian besar barang sudah dikemas oleh tim yang dikirim Sari—efisien, cepat, tanpa banyak bicara. Mereka membawa kotak demi kotak—pakaian, buku, dokumen—keluar menuju truk kecil yang parkir di bawah. Yang tersisa hanya tas ransel hitam di punggung Clara, berisi laptop, beberapa dokumen penting Arta Group, foto ayahnya dalam bingkai kecil, dan dompet. Barang-barang yang tidak bisa ia percayakan pada orang lain. Ponselnya berdering. Sari. "Nona Clara, mobil sudah tiba. Kami tunggu di lobi." "Saya turun sebentar lagi." Clara berjalan keliling apartemen kecil itu—satu kamar tidur, dapur mungil, ruang tamu yang juga jadi ruang kerja. Tiga tahun ia tinggal di sini. Tiga tahun yang penuh pergulatan, air mata, dan keputusan sulit. Sekarang ia meninggalkan semuanya untuk pindah ke dunia yang bahkan tidak ia kenal. Mengambil napas terakhir, Clara keluar, mengunci pintu, dan turun dengan lift yang bunyinya berdecit
Terakhir Diperbarui : 2025-10-15 Baca selengkapnya