Udara di dalam mobil Alex terasa membekukan. Di luar, lampu-lampu kota berlari menjauh, namun di dalam mobil, setiap detik terasa direnggut. Clara duduk tegak, gaun sutra merah itu memeluknya erat, terasa seperti belenggu yang mencolok. Pergelangan tangan Alex diletakkan di sandaran tangan, jaraknya sengaja dibuat sangat tipis dari pergelangan tangan Clara tidak menyentuh, tetapi menuntut perhatian penuh. Jarak yang disengaja itu terasa lebih intim dan mengancam daripada sentuhan penuh. "Kau harus terlihat seperti Nyonya Anggara yang paling tenang, Clara," bisik Alex, suaranya pelan dan mengarah. "Aku sudah menelan pil penenang yang kau berikan," balas Clara, suaranya stabil, nyaris dingin. "Aku tahu inti tujuanku, Alex. Apa yang membuatmu begitu tegang?" "Aku tegang karena ini bukan tentang akting biasa," jawab Alex, nadanya penuh otoritas yang jarang ia lepaskan. "Ini tentang kebenaran emosional yang harus kita tanamkan pada Kakek Adam. Dia tidak peduli sandiwara di kamar; dia pe
Huling Na-update : 2025-11-07 Magbasa pa