Clara terbaring di ranjang, di dalam pelukan Alex. Alex belum melepaskannya sejak ia menjatuhkan tubuh Clara ke selimut beberapa saat yang lalu. Pelukannya bukan lagi pelukan strategis; itu adalah klaim kepemilikan yang mutlak, menuntut, dan tanpa kompromi. Clara bisa merasakan panas tubuh Alex yang kuat, tetapi di atas semua itu, ia merasakan suhu nol derajat yang terpancar dari mata Alex. Alex masih menatapnya, matanya tajam, memindai, seolah ia sedang memeriksa peta sebelum melancarkan invasi. “Kau setuju dengan aturannya,” bisik Alex, suaranya dalam dan serak, sebuah Penyempurnaan Dialog yang mengulang kembali kontrak dingin mereka. “Strategis. Dingin. Aku adalah Jangkar-mu, dan aku tidak akan goyah.” Clara menahan napas. Ia tahu, momen inilah yang paling berbahaya. Ia harus memulai sandiwara yang ia janjikan. Ia harus menjadi api yang ia janjikan, di hadapan es yang menantangnya. Clara mengangkat tangannya. Jari-jarinya gemetar sedikit, tetapi ia memaksanya untuk menyentuh
Huling Na-update : 2025-11-06 Magbasa pa