Melihatnya masuk, Simon tiba-tiba berdiri. "Kami cuma ngobrol biasa. Kenapa kamu bangun?"Nayla sempat mendengar sesuatu tentang "gadis tidak punya perasaan" tadi, meski tidak terlalu mendengarnya dengan jelas.Dia menjawab sambil berjalan masuk, "Tiba-tiba bangun. Kukira kamu sedang kerja, ternyata ada Pak Austin datang."Dia mendekati Simon, memberikan senyuman sopan kepada Austin yang duduk di sofa.Austin memandangi mereka yang berdiri bersama, sungguh pasangan yang sangat serasi. Dia tersenyum dan meledek, "Nayla, kenapa formal begitu? Panggil aku Austin saja, atau Kak Austin.""Oke, Kak Austin," jawab Nayla, mengangguk dengan senyuman.Austin dan Simon seumuran dan sudah berteman lama.Dulu, setiap kali Keluarga Jatmiko mengadakan acara, sosok mereka sering terlihat bersama di antara kerumunan.Tapi saat itu, hati dan mata Nayla hanya tertuju pada Hans. Dia tidak kenal dengan teman-teman Simon dan tidak terlalu peduli pada mereka.Ironisnya, teman-teman Hans juga tidak menyukainy
Read more