Nayla tertawa.Mentertawakan kebodohan Hans."Hari itu aku sudah bilang jelas, kita putus." Nayla mencibir, "Kamu nggak ngerti bahasa manusia?"Wajahnya sangat serius, tidak seperti bercanda.Hans sempat panik, tapi cepat mencibir, "Begitu Karin balik, kamu pakai segala cara.""Oke, aku ngaku salah, puas?"Hans menahan amarah, melunakkan suara, "Nggak pergi urus daftar nikah memang salahku, jangan marah lagi, aku minta maaf."Sebuah kotak disodorkan ke depan Nayla, lalu dibuka.Sebuah gelang safir berhiaskan berlian langsung terlihat oleh matanya.Tiga hari sebelum janji daftarkan pernikahan, Nayla melihat majalah memperkenalkan gelang ini.Dia bilang suka.Tapi Hans meremehkan, "Kenapa suka barang nggak penting begini, matre!"Saat itu senyum di wajah Nayla langsung hilang.Sekarang malah membelikannya lagi?Maksudnya apa?"Aku tahu kamu suka gelang ini, sudah kubeli, jangan marah lagi, oke?" Hans membujuk.Lima tahun ini, setiap kali bertengkar, dia selalu mengatasinya dengan cara ri
Read more