"Ayah meminta aku membawa beberapa kotak ginseng barat dan dendrobium hari ini. Keduanya adalah pemberian Musang, tapi putrimu menyebutnya sampah. Gimana menurutmu? Mau aku panggil dia kembali dan tanya mengapa dia memberiku sampah?" ujar Arlo.Raut wajah Ericko berubah dari malu menjadi muram. Dia berucap, "Arlo, aku nggak menyangka kamu mengenal Faris. Ini benar-benar di luar dugaanku. Tapi, kalau berurusan dengan orang sepertinya tanpa dukungan pejabat pemerintah, cepat atau lambat kamu akan dilahap bulat-bulat. Kamu mengerti, 'kan?"Arlo mengangguk, berpura-pura menanggapi Ericko dengan serius.Melihat reaksi Arlo, Ericko kembali berpuas diri. Di matanya, Arlo hanyalah pria sakit jiwa yang bodoh. Dia menebak selain memohon padanya, Victor pasti sudah mencari cara lain untuk menyelesaikan masalah dengan Faris.Sekarang, selama Ericko bisa mengintimidasi Arlo dan menjebaknya, 4 miliar itu tetap akan menjadi miliknya. Lagi pula, setelah uang itu masuk ke sakunya, dia tidak pernah bere
Read more