Belum sempat Arlo buka mulut, Dina sudah mendahului dengan gelengan kepala, "Benar-benar nggak sepadan! Bayangkan, adik kelasku dulu adalah gadis yang cantik dan pintar, serta idola semua orang di kampus. Tapi akhirnya menikah denganmu? Sungguh sayang sekali!"Saat mereka sedang berbicara, sebuah mobil Audi berhenti di depan pintu klub. Dari dalam sana, keluar dua orang pria dan seorang wanita, semuanya kenalan Dina.Begitu mereka turun, Dina langsung menyambut dengan ramah. Namun, mata mereka bertiga beberapa kali melirik ke arah Isyana dan Arlo."Isyana, masih ingat mereka, 'kan? Dua orang ini senior kita, angkatan dua tahun di atas kita!" Dina pun memperkenalkan.Isyana sedikit bingung. Dia mengira hanya akan bertemu Dina saja, ternyata ini semacam acara kumpul-kumpul. Meski bingung, dia tetap menyapa kedua senior itu dengan sopan.Para senior langsung mengundang Isyana masuk. Isyana menoleh dan hendak memanggil Arlo ikut, tetapi Dina malah terkekeh. "Tenang saja, suamimu nggak akan
Magbasa pa