All Chapters of Cinta Terlarang, Anak Tersembunyi: Chapter 91 - Chapter 100

Suasana ruang tamu di mansion Carter terasa begitu hening sore itu. Udara di dalam ruangan seperti tertahan di antara denting jam antik dan detak jantung yang berdebar gugup. Di kursi panjang, Melanie duduk menunduk. Tangannya menggenggam sapu tangan putih yang sejak tadi tak henti ia remas.Ia belum siap. Tapi ia tahu, saat ini tidak ada lagi jalan untuk mundur.Suara langkah kaki dari arah pintu membuat tubuhnya menegang. Pintu besar itu perlahan terbuka, memperlihatkan sosok Jayden yang masuk bersama Celline dan dua anak kecil yang berdiri di sisi mereka.Sebastian dan Seraphine.Waktu seakan berhenti bagi Melanie. Dadanya terasa sesak, matanya mulai berkaca-kaca tanpa bisa dikendalikan. Selama berhari-hari ia menolak kenyataan, tetapi kini bukti hidup itu berdiri di hadapannya — cucu-cucu yang selama ini ia tolak tanpa tahu apa pun.Sera yang berdiri di depan, memandangi wanita yang menatapnya dengan mata berkaca. Ada sekejap hening, sebelum gadis kecil itu akhirnya berlari kecil

Pagi itu udara terasa sejuk. Sinar matahari menembus celah tirai ruang tamu apartemen kecil milik Celline, menciptakan bias cahaya lembut di lantai kayu. Aroma roti panggang masih tercium dari dapur, bersamaan dengan suara tawa Sera yang memecah keheningan.Ketukan halus di pintu membuat Celline menoleh. Ia menyeka tangannya yang masih sedikit bertepung lalu berjalan menghampiri. Begitu pintu terbuka, ia mendapati sepasang wajah yang kini mulai akrab di hatinya—Melanie dan Dominic Carter.“Selamat pagi, Celline,” sapa Melanie lembut, senyumnya hangat. “Kami bawakan sedikit kue. Buatan saya sendiri.”Celline tampak terkejut sejenak, namun segera membalas dengan senyum sopan. “Terima kasih, Mom. Silakan masuk.”Begitu Melanie melangkah ke dalam, aroma manis dari kue itu segera memenuhi ruangan. Ia menatap sekeliling apartemen sederhana yang bersih dan tertata rapi. Tidak ada pembantu, tidak ada kemewahan, hanya kehangatan sederhana yang terasa tulus di setiap sudut. Tatapannya berhenti

Tawa riang terdengar dari kamar lantai dua. Lampu kamar sudah diredupkan, namun suasana sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda tidur. Ketiga bocah itu—Sera, Bastian, dan Nicholas—masih melompat-lompat di atas kasur besar, berlomba siapa yang paling tinggi melompat.“Lihat, aku paling tinggi!” seru Nicholas sambil tertawa keras.“Tidak! Aku yang paling tinggi!” Sera ikut melompat lebih keras lagi, rambut ikalnya berantakan, tapi wajahnya berseri-seri.Bastian hanya menggeleng sambil menahan tawa. “Kalian akan jatuh kalau terus begitu.”Namun peringatan Bastian justru diabaikan. Nicholas dan Sera malah semakin heboh, membuat sprei kusut dan bantal beterbangan ke mana-mana. Hingga akhirnya suara langkah kaki mendekat pelan, diikuti ketukan lembut di pintu.“Anak-anak…” suara Melanie terdengar lembut dari balik pintu. Ia membuka perlahan, menampakkan wajah keibuan yang sulit disembunyikan. Dominic menyusul di belakangnya, berdiri dengan tangan bersedekap dan ekspresi separuh geli, sepa

Pagi itu, aroma roti panggang dan kopi memenuhi ruang makan mansion Carter. Cahaya matahari menembus tirai tipis, membuat suasana terasa hangat dan menenangkan. Di meja panjang berlapis taplak putih, keluarga besar itu telah duduk bersama—Dominic dan Melanie di ujung meja, Jayden di sisi kanan bersama Celline, sementara tiga bocah duduk berjejer di seberang, masih mengenakan piyama.Melanie meneguk tehnya perlahan, lalu melirik ke arah putranya yang sedang mengupas telur rebus. “Jadi,” ucapnya tenang tapi penuh arti, “bagaimana tidurmu semalam, Jay?”Jayden yang baru saja menaruh garpu sontak tersedak kecil. “A—apa maksud Mom?” Dominic berdeham keras sambil menatap putranya tajam. “Sepertinya anak ini perlu pelajaran tata krama lagi.”Melanie menahan tawa kecil di balik cangkir tehnya. “Aku hanya berharap kejadian semalam tidak terulang lagi sebelum kalian resmi menikah.” Kalimat itu membuat ruangan mendadak hening. Celline menunduk dalam-dalam, pipinya langsung memerah.Jayden men

Beberapa hari setelah rumor pertama pecah, badai besar mulai melanda dunia hiburan dan fashion internasional. Nama Bella Thompson mendominasi seluruh pemberitaan — namun kali ini bukan karena prestasi, melainkan karena skandal.Foto-foto dirinya bersama beberapa pria mulai tersebar luas. Salah satunya dengan seorang aktor Hollywood yang dikenal playboy, dan satu lagi dengan seorang pengusaha kaya berusia hampir dua kali lipat usianya.Judul berita di berbagai media online terus bermunculan:“Bella Thompson Tertangkap Kamera dengan Pengusaha Ternama di Monaco.”“Aktor Hollywood A Mengaku Pernah Dekat dengan Bella Saat Ia Masih Menikah.”“Model Internasional Itu Hidup dalam Kebohongan Selama Bertahun-tahun?”Dalam waktu singkat, citra sempurna Bella runtuh. Akun media sosialnya yang dulu dipenuhi komentar pujian kini berubah menjadi ladang hujatan.“Kau ternyata bukan sepolos yang kami kira.”“Kasihan Jayden, sekarang semua orang tahu siapa yang sebenarnya menghancurkan pernikahan itu.”