Sky sempat terpaku menyaksikan tangan Marco yang menggantung di udara. Ia tidak tahu apa yang sebelumnya akan dilakukan lelaki itu. Merapikan rambutnya? Menyentuh pipinya? Mengusap bekas air matanya? Atau sekadar memastikan ia baik-baik saja?Marco cepat-cepat menarik tangannya dan terlihat sedikit salah tingkah. "Maaf, tadi ada nyamuk di pipi kamu tapi udah pergi."Sky berkedip. Sejauh ia tinggal di apartemen ini, ia belum pernah satu kali pun melihat seekor nyamuk. Tempat ini terlalu bersih, terlalu rapi, dan terlalu steril untuk makhluk kecil seperti itu. Tapi Sky memilih untuk percaya, atau setidaknya pura-pura percaya."Nggak apa-apa," ucapnya kemudian.Sejenak suasana terasa canggung. Sky sampai lupa kalau Marco belum menjawab pertanyaannya. Apalagi kini lelaki itu membelai kepala Deniz dan mengajaknya bermain."Hei, jagoan kecil," ucap Marco lembut sambil menyentuh pipi Deniz dengan ujung jarinya. "Gendong sama Om yuk?"Deniz langsung tersenyum lebar, mulutnya terbuka, tangan
Last Updated : 2025-11-26 Read more