"Arsen, aku harus keluar. Aku harus bekerja," bisik Alexa dengan suara yang hampir pecah, matanya menatap Arsenio penuh kebimbangan.Tangan pria itu tiba-tiba mencengkeram erat tangannya. "Alexa, kamu pulang saja. Sudah cukup sampai di sini. Aku sudah bilang, kamu tak usah bekerja lagi," ujarnya dengan wajah serius. "Tidak, Arsen," jawab Alexa tegas, "Kamu sendiri yang bilang, ini bukan sesuatu yang hina. Dan kalau aku berhenti, siapa yang akan menggantikan posisiku? Aku harus menghadapi semuanya, aku tidak bisa lari." Arsenio menunduk, napasnya berat menahan badai. "Baiklah. Tapi aku ada syarat—aku akan mencari karyawan pengganti untukmu. Setelah ada, kamu harus menurutiku—berhenti bekerja, setuju?" Senyum kecil mengembang di bibir Alexa, "Eum!" angguknya singkat. Dengan berat hati, Arsenio perlahan melepas genggamannya.Alexa keluar dari ruangan CEO dengan nafas yang lebih stabil. Ia tidak mau hanya sembunyi. Ia tidak mau dikelilingi rasa takut selamanya. Ia ingin tetap bekerja
Last Updated : 2025-11-10 Read more