Arsenio menatap layar ponselnya dalam diam. Suara napasnya berat, matanya gelap, dan aura di sekelilingnya membuat siapa pun tak berani mendekat terlalu dekat. Alexa berdiri di hadapannya, menggenggam tangannya. “Alexa,” suara Arsenio dalam dan tegas. “Kamu akan tetap di mansion. Aku akan tingkatkan keamanan. Tiga tim berjaga dua puluh empat jam."Alexa mengerutkan kening, suaranya pelan tapi mantap, “Tidak.”Arsenio menoleh cepat. “Apa?”“Aku bilang, tidak,” ulang Alexa, menatapnya lurus. “Aku tidak mau lagi bersembunyi, Arsen. Kamu pikir aku aman?"“Ini bukan permainan, Alexa. Dunia yang kuhadapi—”“Adalah dunia yang sudah aku pilih juga,” potong Alexa, suaranya meninggi sedikit. “Kamu yang mengajarkanku untuk berani, untuk tidak lari. Sekarang aku berani, dan kamu mau menyuruhku sembunyi lagi?”Arsenio menghela napas keras, menatapnya dalam waktu lama. Urat di pelipisnya menegang, tapi sorot matanya melunak perlahan. Alexa melangkah lebih dekat, suaranya melembut.“Arsen… tak ada
Last Updated : 2025-11-13 Read more