Ketika lampu aula kembali menyala, suasana perlahan mulai terkendali.Kelvin berdiri di depan para tamu, menenangkan mereka dengan suara tenang dan profesional.“Mohon maaf atas gangguan tadi. Hanya ada sedikit kesalahpahaman,” katanya sambil tersenyum menenangkan.Musik pelan kembali mengalun, dan pesta pun berlanjut — seolah insiden barusan tak pernah terjadi.Namun di antara kerumunan yang mulai tersenyum lagi, Alexa berdiri mematung di balik pintu aula pesta, matanya masih buram, bingung harus bagaimana.Martin menoleh, menatapnya dari jarak beberapa langkah, wajahnya masih menyisakan bekas pukulan di pipi. Tatapannya campuran antara marah, bingung, dan cemburu.“Alexa,” panggilnya pelan.Suara itu membuat Alexa tersentak.Ia menoleh, matanya penuh kegelisahan. “Martin, aku...”“Kamu ke mana tadi?” suaranya pelan tapi tajam. “Aku nyari kamu. Tiba-tiba lampu mati, dan kamu hilang bersama—”Ia berhenti.Nama Arsenio tak perlu diucapkan, tapi keduanya tahu siapa yang dimaksud.Alexa
Huling Na-update : 2025-10-28 Magbasa pa