Api kecil itu bukan sekadar sinyal—ia adalah panggilan. Panggilan dari masa lalu yang belum selesai.Laras dan Senara melintasi hutan dalam diam. Langkah mereka ringan, tapi hati mereka berat. Mereka tahu, siapa pun yang menyalakan api itu... pasti sedang dalam bahaya atau membawa pesan penting.Setelah beberapa menit menembus kegelapan, mereka tiba di sebuah lereng curam, tempat api unggun kecil menyala dengan sisa-sisa asap putih. Tapi yang membuat mereka berhenti bukan api itu—melainkan sosok yang berdiri membelakanginya.Senara (menyipitkan mata): "Itu... seperti—"Laras (menyela, waspada): "Aku tahu dia."Sosok itu berbalik perlahan, memperlihatkan wajah yang lama menghilang dari kehidupan Laras. Rambut perak kusut, wajah penuh bekas luka, dan mata—mata yang dulu pernah menatap Laras dengan harapan, tapi sekarang... dengan keraguan.Sosok itu: "Kukira kau sudah mati, Laras."Laras (dingin): "Kukira kau sudah berhenti mengkhianati orang-orang."Senara (pelan, ke Laras): "Itu siapa
Last Updated : 2025-10-23 Read more