Gelap. Tidak seperti malam biasa. Ini adalah kegelapan yang padat—bernafas, hidup, dan menatap kembali ke arah Laras.Saat ia membuka matanya, Laras menemukan dirinya berdiri di tengah kehampaan yang terus berubah bentuk. Tanah di bawah kakinya berdenyut seperti jantung, sementara langit di atasnya dipenuhi semburat merah dan ungu seperti darah yang mengalir di bawah kulit langit. Ia tahu, ia telah masuk ke dalam *Dunia Bayangan*—dunia di mana emosi dan kenangan menjadi kenyataan. Sebuah tempat yang tidak dibentuk oleh hukum alam, tapi oleh jiwa-jiwa yang rusak.Langkah pertama terasa berat. Suara-suara berbisik di sekelilingnya, menyebut namanya, mengulang keputusan yang ia sesali:“Kenapa kau biarkan dia mati?”“Apa artinya menjadi pewaris, jika kau tak bisa lindungi satu orang pun?”Laras menutup telinganya. Tapi bayangan di sekitarnya mulai mengambil bentuk—wajah-wajah orang yang ia tinggalkan, termasuk ibunya, gurunya, bahkan mantan kekasihnya yang manusia, Naya, yang dulu menin
Terakhir Diperbarui : 2025-10-11 Baca selengkapnya