All Chapters of Permaisuri yang Diabaikan: Chapter 141 - Chapter 150

Tantangan di Ruang KonferensiKetika aku menatapnya dengan hampa karena pernyataannya yang tak terduga, ia tersenyum dengan rasa ingin tahu.Ia berkata dengan suara yang lebih lembut, "Tidak, biarkan aku memperbaikinya. Putra Mahkota sangat disayangkan. Meskipun ia memiliki tunangan secantik dirimu, ia tidak bisa menyentuh tubuhmu karena engkau terlalu muda.""Yang Mulia!""Rambutmu yang menanggung cahaya bulan yang dingin itu sakral, dan mata emasmu yang terlihat seperti matahari bersinar sangat terang. Aku minta maaf menyebut secara blasphemous tentang tubuhmu yang diberikan oleh Vita, tetapi aku merasa seperti akan kehilangan penglihatanku jika aku terus menatapmu.""..."Aku tidak bisa memikirkan bagaimana cara menanggapi, jadi aku hanya mendengarkan. Setelah menatapku, ia tersenyum, mengangkat matanya, "Oh, kurasa engkau tidak dewasa dalam aspek lain. Hmm. Kalau begitu, itu saja untuk hari ini. Pujilah keind

Pengungkapan Imam Besar"Izinkan aku mengatakan ini. Aku pikir engkau mendengar nubuatan Tuhan sekali sebelumnya, kan?Mata birunya yang menatapku berbinar terang.'Bagaimana ia tahu? Aku tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang hal itu.'Hatiku tenggelam. Saat ayahku menyuruhku datang dengan gaun formal, aku siap untuk pertanyaan apa pun, tetapi aku takut karena aku merasakan tekad kaisar di mata berbinarnya bahwa ia akan menjadikanku permaisuri berikutnya.'Tetap tenang, Aristia. Masih ada cara untuk keluar dari sini,' gumamku pada diriku sendiri.Aku menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Ketika aku mengangguk dengan desahan, kaisar membalikkan mulutnya sedikit seolah ia mengetahuinya."Seperti yang kuduga. Jelas, engkau mendengar nubuatan Tuhan tentang nama tengahmu.""...""Yang Mulia, apa yang Anda maksud dengan nama tengahnya?""Ya

Tawaran Adopsi dan Pengungkapan RahasiaAda sesuatu yang aku gelisah tentangnya untuk waktu yang lama ketika aku memutuskan untuk menolak hubunganku dengan keluarga kekaisaran setelah kembali dari masa laluku. Yaitu, jika aku menolak takdir sebagai permaisuri karena sudah pasti Jiun akan datang, aku khawatir faksi bangsawan akan meningkatkan kekuatan mereka. Tentu saja, aku tidak bisa bersikeras mencari kandidat lain di antara putri anggota faksi pro-kaisar untuk menggantikanku, karena dia akan mengulangi nasib yang sama seperti milikku.Kemudian aku tiba-tiba berpikir bahwa Jiun tidak memiliki kemampuan khusus. Bahkan jika ia bisa menjadi permaisuri dengan dukungan penuh dari faksi bangsawan, tidak ada kemungkinan bahwa ia bisa menjalankan pekerjaannya sebagai permaisuri dengan benar. Dalam situasi seperti itu, akan cukup untuk memilih seseorang dari faksi pro-kaisar untuk membantunya bahkan jika kandidat itu bukan selir kaisar.Itu sebabnya ak

Pilihan Graspe dan Kebenaran yang TersembunyiAnggota faksi bangsawan menjadi berisik setelah tidak hanya Adipati Verita tetapi juga Marquis Enesil dan ayahku menunjukkan keinginan mereka untuk menerima Jiun ke dalam keluarga mereka. Dimulai dengan Earl Lanier, yang mengejek Adipati Lars, kedua belah pihak mulai berdebat keras untuk mendapatkan keunggulan.Aku melihat kembali ke Jiun, mengabaikan Adipati Jenna, yang tampaknya tercengang pada situasi tak terduga yang terungkap di depan matanya. Aku melihat senyum di wajahnya saat ia menatapku dengan hampa.'Tersenyum dalam situasi ini?'Aku memiliki firasat buruk bahwa ada sesuatu yang salah."Yah, kalau begitu, bagaimana kalau menerima Jiun Graspe sebagai permaisuri?"Kaisar dengan bercanda bertanya, karena lima keluarga bangsawan teratas kekaisaran menunjukkan keinginan mereka untuk mengadopsinya sebagai putri angkat. Itu mendorong pertemuan yang sudah bergejolak menjadi panik.Pada saat itu, suara bernada tinggi terdengar di antara

Kompetisi untuk Permaisuri dan Selir"Agenda hari ini adalah tentang putri mana dari keduanya yang lebih cocok sebagai istri Putra Mahkota."Aku menegang pada pengumumannya.'Apakah akhirnya tiba?'Aku pikir aku siap untuk tindakan apa pun tentang Jiun sampai pertemuan dimulai kemarin. Jadi aku santai sampai batas tertentu, tetapi aku tidak bisa mencari tahu apa yang harus dilakukan sekarang.Terlepas dari kemampuannya, ia pernah menjabat sebagai permaisuri di masa lalu. Karena itu, tampaknya tidak mungkin ia akan memberikan kekuasaannya kepada orang lain. Mengingat cara ia berbicara dan bertindak kepadaku, tampaknya ia bertekad untuk menjadi istri Putra Mahkota. Bahkan jika ia tidak memiliki keinginan untuk menjadi permaisuri, Adipati Jena, ayah tirinya, tidak akan duduk diam, tidak melakukan apa-apa.'Apa yang harus kulakukan?'Jika aku memprioritaskan kepentingan faksi pro-kaisar, aku tidak punya pilihan lain selain menjadi istri Putra Mahkota. Hanya aku yang bisa mempromosikan Jiu