Malam menutup kota dengan gemuruh hujan.Langit seolah menyatu dengan tanah, kelam, basah, dan berat.Mansion Winston, yang biasanya bersinar megah di bawah cahaya malam, kini tampak muram. Lampu-lampu di halaman meredup, dan suara guntur sesekali menggetarkan kaca jendela besar di ruang tamu.Fiona berdiri di depan jendela itu, memeluk dirinya sendiri.Rambutnya dibiarkan terurai, sebagian menutupi wajahnya yang pucat. Dalam bayangan kaca, pantulan dirinya tampak asing.Wanita itu seperti tak mengenal siapa yang kini ia lihat.Pintu di belakangnya berderit pelan.Langkah kaki berat terdengar mendekat, berhenti tepat di belakangnya.“Sudah kubilang, jangan terlalu lama berdiri di depan jendela saat hujan begini.”Suara William terdengar lembut, namun ada nada cemas yang ia sembunyikan dengan buruk.Fiona tidak menoleh. “Kau sibuk. Aku tak ingin mengganggu.”“Kau tidak pernah mengganggu, Fiona,” jawab William, suaranya sedikit serak.Ia melangkah mendekat, berdiri di sampingnya. “Medi
Last Updated : 2025-11-25 Read more