Matahari baru saja menampakkan diri, cahayanya masih malu-malu menyentuh landasan pacu, saat Dama mengambil keputusan untuk pulang. Clarissa, dengan langkah tergesa dan napas memburu, mengejarnya sampai ke area check-in bandara."Dama, kenapa tidak bilang kalau kau akan datang?" Clarissa melontarkan pertanyaan alih-alih mengucapkan kata maaf, seolah kedatangan tak terduga Dama adalah inti dari masalah mereka."Jika aku beri kabar, mungkin selamanya kau akan menipuku," ucap Dama datar, suaranya mengandung kekecewaan yang mendalam."Dama, dia hanya temanku, kami..." Clarissa berusaha membela diri, namun Dama memotongnya cepat."Kalian sudah tidur bersama." Kalimat itu menusuk telak, tanpa perlu intonasi tinggi."Dama, pliss, aku kesepian di sini. Kau sendiri menolak untuk menemaniku di sini." Clarissa mencoba membalikkan keadaan, menuding Dama sebagai penyebab.Dama mendengus, ekspresi wajahnya menunjukkan ketidakpercayaan yang menyakitkan. Ia tak habis pikir Clarissa bisa menyala
Last Updated : 2025-12-15 Read more