Pintu kamar rawat inap terbuka perlahan, dan aroma khas parfum mommy Jillian langsung memenuhi udara. Di belakangnya, daddy Kenzo masuk dengan ekspresi tenang tapi dipenuhi kecemasan, diikuti dua orang yang nyaris berebut ruang untuk masuk: Rae—adik laki-laki Cantika yang masih mengenakan celana training ungu, dan Ragnala—adik laki-lakinya yang membawa dua kantong plastik besar berisi buah dan snack.“Kak Cantiiik!” seru Ragnala, menghampiri ranjang dan langsung memeluk kakaknya dengan gaya berlebihan. “Kamu pingsan gara-gara kerjaan lagi, kan? Gila sih. Gila banget.”“Ssst, pelan-pelan, Ragnala,” tegur Daddy Kenzo. “Dia baru pulih.”Ezra yang tadi duduk di sofa, berdiri reflek dan mengangguk sopan. “Selamat pagi, Om Kenzo, Tante Jillian.”Kenzo memicingkan mata, menilai Ezra dari atas sampai bawah. Mommy Jillian menepuk Ezra pelan di lengan. “Pagi juga, Ezra. Terima kasih sudah jaga anak kami.”Ezra tersenyum canggung. “Itu … sudah kewajiban saya juga sebag
Terakhir Diperbarui : 2025-10-01 Baca selengkapnya