Sinar pagi menyelinap masuk lewat tirai linen tipis, menciptakan guratan cahaya hangat di lantai kamar mewah itu.Udara Bali membawa aroma laut dan bunga kamboja, menyatu dalam ketenangan yang hampir sakral. Di atas ranjang king-size berseprai putih kusut, dua tubuh terbaring berdekatan.Cantika membuka matanya perlahan, napasnya masih teratur dan dalam. Ia merasa hangat, nyaman… dan lalu tersadar: tubuhnya hanya dibalut selimut tipis, kulitnya menempel langsung pada dada Ezra yang polos.Refleks, ia menarik diri pelan. Tapi gerakannya membangunkan Ezra, yang langsung membuka mata dan menatapnya sambil tersenyum mengantuk.“Pagi,” gumam Ezra dengan suara serak, masih berat oleh sisa malam.Cantika duduk di tepi ranjang, membelakangi Ezra. Ia meraih kimono yang tergantung di kursi, membungkus tubuhnya cepat-cepat.Wajahnya memanas.“Maaf,” bisiknya tanpa menoleh.Ezra bangkit, duduk di ranjang, memiringkan tubuhnya agar bisa melihat wajah Cantika. “Untuk apa?”Cantika tak lang
Terakhir Diperbarui : 2025-10-05 Baca selengkapnya