Pustaka
Cari
Beranda / Romansa / Enam Tahun dalam Dingin, Saat Kulepas Dia Memohon Cinta / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab Enam Tahun dalam Dingin, Saat Kulepas Dia Memohon Cinta: Bab 31 - Bab 40

100 Bab

Bab 31

Sindy berpura-pura tulus, seolah takut Jason tidak bisa melihatnya. Bahkan, Clara sendiri hampir memercayainya.Clara hanya tersenyum dan berkata, "Nggak perlu. Kebenaran akan terungkap."Usai melontarkan kata-kata itu, dia pun berbalik dan pergi.Ekspresi Sindy agak kaku. Saat menyadari tatapan pria di sampingnya, tubuhnya tampak menegang. Dia menatap pria itu sambil memasang ekpsresi sedih. "Jason, kalau aku tahu Dokter Clara begitu membenciku, aku seharusnya nggak datang ke sini..."Jason dengan tenang menarik kembali pandangannya dan mengendong Stefan. "Kelak menjauhlah darinya."Kata-kata itu ditujukan pada Sindy.Sindy tertegun sejenak, lalu menunduk. Ada kilatan dingin melintas di matanya. "Jason, apa kamu membela Dokter Clara?"Membelanya?Jason mengerutkan kening.Dia tidak menjawab pertanyaan Sindy, tetapi berkata dengan tenang, "Dia orangnya picik. Kalau terlalu dekat dengannya, kamu akan dirugikan. Aku juga demi kebaikanmu."Setelah mendengar kata-kata itu, kesuraman yang t
Baca selengkapnya

Bab 32

Jason mengambil dasi berwarna gelap dan berjalan keluar dari ruang ganti.Clara bersandar pada lemari dan menghela napas lega.Meski Jason tahu.Pria itu juga tidak akan keberatan, 'kan?…Begitu Sindy sampai di rumah sakit pagi harinya, dia menyadari ada sesuatu yang aneh.Beberapa perawat menunjuknya dan membicarakannya di belakangnya.Saat mendekat, dia mendengar seorang perawat berkata, "Nggak disangka, Bu Sindy ternyata sengaja menjatuhkan dirinya sendiri. Bukankah itu berarti Dokter Clara difitnah?""Siapa suruh pacar Bu Sindy adalah Pak Jason. Sekalipun difitnah, itu hanya berarti Dokter Clara bernasib sial!""Bu Sindy sebelumnya menuduh Dokter Clara mencuri gelangnya. Kalau dilihat sekarang, kemungkinan besar juga…"Sebelum perawat itu selesai berbicara, rekan di sebelahnya sepertinya melihat sesuatu. Wajahnya tiba-tiba berubah. Dia buru-buru mengulurkan tangan untuk menghentikan rekannya berbicara.Saat para perawat melihat Sindy, mereka saling memandang dengan canggung.Merek
Baca selengkapnya

Bab 33

Kesedihan yang tak sengaja terpancar di mata Clara terlihat jelas oleh Sindy. Wanita itu maju ke depan sambil memperlihatkan ekspresi bangga. "Memangnya kenapa kalau kamu memulihkan kembali rekaman CCTV? Jangan-jangan kamu mengira asal Jason tahu kebenarannya, dia akan mempersulitku demi mainan sepertimu?""Hadapilah kenyataan. Jangan anggap dirimu terlalu penting. Jason nggak akan percaya padamu."Usai menyampaikan kata-kata itu, Sindy hendak pergi.Suara Clara terdengar dari belakangnya. "Aku sudah merekam semua kata-katamu barusan."Dia membeku di tempat. Dia langsung berbalik. Matanya tertuju pada pena di tangan Clara.Sindy meraih pergelangan tangannya dan berkata, "Beraninya kamu merekam!"Tanpa menunggu jawaban Clara, dia dengan mudah menyambar pena itu dan melemparkannya ke bawah, hingga pena itu hancur.Setelah melakukan itu, Sindy mencibir. "Clara, aku sarankan agar kamu nggak melakukan hal-hal di luar kemampuanmu!"Melihat pena itu hancur berkeping-keping di bawah kakinya, C
Baca selengkapnya

Bab 34

Jason berdiri tegak. Anggota tubuhnya sempat kaku sesaat.Padahal dulu, pelukan paling sederhana pun bisa membuatnya bahagia.Namun sekarang, dia tidak merasakan kegembiraan apa pun.Sindy melirik sosok di luar pintu. "Jason, apa pun yang terjadi, kamu akan percaya padaku, 'kan?"Pandangan pria itu tertuju ke jendela, lalu tanpa sadar bergumam pelan.Sindy tersenyum dan berkata, "Jason, kamu sangat baik padaku."Clara berdiri di luar pintu. Dia ragu untuk membuka pintu.Sindy sudah melihatnya.Namun, dia tidak membongkarnya.Dia juga tahu Sindy sengaja menanyakan pertanyaan ini di depannya.Jawaban Jason juga tidak membuatnya terkejut.Clara menggenggam ponselnya erat-erat. Sekalipun dia menyerahkan rekaman CCTV kepada Jason untuk membuktikan ketidakbersalahannya, lantas kenapa?Sindy benar.Apa pun yang terjadi, Jason pasti akan memilih untuk memercayai Sindy.Clara mentertawakan dirinya sendiri, lalu berbalik dan pergi.…Sore harinya, Clara pergi ke firma hukum untuk memeriksa lapor
Baca selengkapnya

Bab 35

Kasur di belakangnya mengempes. Tubuh dua insan saling menempel erat. Clara refleks merasakan perubahan Jason. Tubuhnya menjadi kaku seperti zombi yang telah mati ribuan tahun. "Jason, apa Sindy nggak memuaskanmu?"Dia tahu pria itu selalu meremehkan pemaksaan dalam hal-hal seperti itu.Namun sekarang, Clara tidak yakin...Keintiman yang dia dambakan di masa lalu kini malah menjadi penolakan. Clara menolak kenyataan bahwa setelah apa yang dilakukan Jason pada Sindy, pria itu masih datang mencarinya, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Dia merasa jijik.Mana mungkin Jason tidak merasakan penolakan Clara?Pria itu memandang matanya. Tatapannya makin dalam.Jason telah menyadari dari dulu. Wajah Clara itu sangat menarik, terutama tahi lalat berbentuk tetesan air mata berwarna coklat tua di sudut matanya, yang membuat kecantikannya makin menawan dan menakjubkan.Namun, tahi lalat berbentuk tetesan air mata ini...Tiba-tiba terlihat familier, seolah-olah dia pernah melihatnya di suatu tempat
Baca selengkapnya

Bab 36

Dalam dua hari berikutnya, setiap kali Clara memiliki operasi, entah kenapa dia selalu digantikan oleh orang lain. Bahkan, jabatannya juga dipindahkan ke unit gawat darurat.Clara mengambil laporan perubahan jabatan menuju ruangan Pak Frans. Dia mengetuk pintu.Setelah mendapat jawaban, dia mendorong pintu hingga terbuka dan berkata langsung ke intinya, "Pak Frans, kenapa kamu mengubah jabatanku tanpa persetujuanku? Sepertinya, aku nggak bekerja di bawah kendalimu, 'kan?"Pak Frans berhenti, lalu meliriknya sambil mendengus sinis. "Unit gawat darurat kekurangan staf. Kamu juga senggang beberapa hari terakhir ini. Apa kamu keberatan dipindahkan untuk membantu?""Aku senggang?" Clara tertawa kesal. "Dalam tiga hari terakhir ini, enam jadwal operasiku telah diganti tanpa alasan. Dokter di departemen bedah pada dasarnya sudah terbatas. Kalau kamu mengatur jadwal seperti ini, apa dokter lain masih punya waktu istirahat normal?""Ini bukan hal yang perlu kamu khawatirkan." Pak Frans mengetuk
Baca selengkapnya

Bab 37

Setelah mendengar apa yang dikatakan Sindy dan Pak Frans, asisten itu dengan marah mengecam kebohongan Clara. "Dokter Clara, ini yang kamu sebut sebagai pengaturan Pak Frans? Sebagai seorang dokter, kalau kamu bahkan nggak bisa memenuhi tanggung jawabmu. Apa kamu layak menjadi seorang dokter?"Sindy menundukkan pandangannya, lalu tersenyum diam-diam. Setelah itu, dia berpura-pura menegur, "Jangan marah. Siapa tahu Dokter Clara punya urusan penting yang harus diselesaikan dan terpaksa melewatkan operasi?"Asisten itu tidak ingin memberi muka. "Sepenting apa pun masalahnya, apa itu lebih penting daripada nyawa manusia?"Pak Frans menatap Clara dengan ekspresi kesal. "Dokter Clara, ini salahmu. Aku akan melaporkan kejadian hari ini pada kepala rumah sakit dan pimpinan. Mengenai bagaimana mereka menyelesaikannya, persiapkan dirimu baik-baik saja."Tangan Clara yang terkepal akhirnya mengendur.Dia menggigit bibirnya dan mencibir. "Sebuah pertunjukan fitnah yang luar biasa."Pak Frans dan S
Baca selengkapnya

Bab 38

Begitu kembali ke ruangannya, Clara segera menerima pesan dari Nando.Sekitar jam 4.30 sore, Clara tiba di Lembaga Penelitian Eksperimental Klinis Tidur, tempat di mana Nando berada.Sesampainya di tempat itu, dia terkejut dan menyadari dokumen proyek yang diberikan Sindy kepadanya terakhir kali berasal dari lembaga penelitian ini.Nando berdiri untuk menyambutnya. Pria itu juga tidak lupa menggodanya. "Dik Clara, kukira kamu tersesat. Lembaga ini memang nggak besar, tapi mudah bikin tersesat."Clara berjalan ke sofa dan duduk, lalu melihat sekeliling. "Ini lembaga penelitianmu?"Nando menuangkan minuman dan berkata, "Bukan, aku hanya punya saham di sini. Kenapa?"Clara menggelengkan kepalanya dan bertanya langsung, "Kamu sungguh mendapatkan pengakuan dari orang-orang itu?""Tentu saja." Nando mengeluarkan selembar kertas dari sakunya dan meletakkannya di atas meja. "Lihatlah."Clara membuka catatan itu.Ada nama 'Horman' terlintas di depan matanya.Konsentrasinya sedikit terganggu.Ho
Baca selengkapnya

Bab 39

Saat Clara kembali ke rumah, dia baru tampak kelelahan.Dia menerima pesan dari Pak Martin. Meskipun pemindahan jabatan Pak Frans tidak sah dan penundaan operasi telah dilaporkan, pria itu tidak dihukum sama sekali dan hanya diberi peringatan.Clara tidak terkejut menerima akhir seperti itu.Selama tidak ada yang terbunuh, pada dasarnya hanya masalah kecil.Dia tidak membalas. Dia mengeluarkan catatan kusut dari sakunya dan memandanginya lama sebelum merobeknya dan membuangnya ke tempat sampah.Keesokan paginya, Clara dibangunkan oleh panggilan telepon.Dia membuka matanya yang masih mengantuk dan meraba-raba ponsel di meja samping tempat tidur. Tanpa memeriksa nomor penelepon, dia langsung menjawab panggilan itu."Nona Clara, kamu sudah bangun?"Suara ini…Dia melihat angka yang tertera di layar. Anna!"Bu Anna?""Orang tuamu datang ribut-ribut ke kantor karena masalah Tuan Hansen. Pak Jason memintamu untuk datang dan menanganinya."Clara tertegun sejenak. Saat dia tersadar, Anna suda
Baca selengkapnya

Bab 40

Clara tidak menyangka Jason akan begitu kejam.Demi Sindy, pria itu akan melakukan apa saja."Clara, kenapa kamu bicara seperti itu?" Ayahnya Clara tidak memihak putrinya. Sebaliknya, malah membantu Jason memarahinya karena sudah terlalu kasar. Ayahnya kemudian menoleh pada Jason dan berkata sambil tersenyum, "Jason, jangan tersinggung. Sifatnya memang nggak sabaran."Clara tidak berbicara dan menatap Jason langsung.Jason menyandarkan tubuhnya di kursi. Tatapannya bertemu dengan mata Clara. "Hansen menyerang orang. Keluarga korban menolak mediasi apa pun dan bersikeras mau dia dipenjara. Kenapa? Apa karena punya hubungan dengan Keluarga Horman, jadi Keluarga Sengadi berpikir bisa mengabaikan hukum?"Orang tua Clara bergidik. Wajah mereka memucat.Clara mengepalkan tinjunya. "Dia memukul orang, jadi sudah sepantasnya dia dihukum. Tapi bagaimana dengan kebenaran dari masalah? Apa kamu sudah menyelidikinya?"Jason mengerutkan kening.Clara melanjutkan, "Aku menemui pengacara hari itu dan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status