Wajah Pak Frans tiba-tiba berubah. Dia tidak menyangka wanita itu bukan hanya akan mencari alasan, tetapi juga berpegang pada hal-hal tidak penting!Berbicara sampai di sini, sejumlah pemimpin pun memahami situasi tersebut.Hanya saja, 'perundungan di tempat kerja' seperti ini cuma permainan anak-anak di mata mereka. Selama keuntungan mereka tidak terpengaruh, mereka akan menutup sebelah mata.Sindy diam-diam mengepalkan tangannya. Dia menggigit bibirnya sejenak, lalu mengendur. "Aku yang lalai. Maaf, Dokter Clara. Setelah rapat selesai, aku akan minta orang untuk menambahkanmu ke dalam grup."Clara mengangguk. Dia bukan hanya tidak mempermasalahkan hal itu, justru masih mencairkan kecanggungan. "Kalau begitu, merepotkan Bu Sindy."Sindy memaksakan senyum, lalu memalingkan wajahnya. Tatapan matanya perlahan berubah suram.Setelah rapat selama satu jam itu selesai, Clara pun kembali ke ruangannya. Tak lama kemudian, dia segera menerima pesan dari Sindy yang mengundangnya untuk bergabung
Baca selengkapnya