Pagi itu suasana kampus begitu hidup. Angin sejuk berhembus melalui jendela ruang laboratorium, membawa aroma kertas, tinta, dan kopi. Anaya berjalan masuk sambil membawa laptop, map berisi laporan skripsi, dan tentu saja, kantong kecil berisi camilan, persiapan mental menghadapi hari yang panjang. “Besok sidang skripsi, ya?” suara Nadira terdengar dari jauh, sambil menyeret tas penuh buku tebal dan catatan berwarna-warni. “Iya? Aduh, rasanya baru kemarin kita mulai riset,” jawab Anaya sambil menghela napas panjang. Ia tahu, tekanan sidang skripsi bukan sekadar soal jawaban yang benar, tapi juga soal mental dan stamina. Kali ini ada sesuatu yang berbeda. Di pojok ruangan, seperti biasanya, berdiri Dewa. Bukan cuma berdiri, ia sibuk menyiapkan laptop, membuka dokumen, menata catatan, bahkan memeriksa format tabel yang Anaya buat.
Last Updated : 2025-11-01 Read more