“Jadi,” Raka bersandar santai di kursinya, lalu melirik Anaya tajam.“Sekarang tinggal pilih. Mau menikah kontrak denganku, atau jadi istri sah dari Aki-aki gaul ini?”Kata-katanya meluncur tanpa beban, seolah-olah ini hal biasa yang bisa diputuskan sambil ngobrol santai.Anaya membeku di tempat. Jari-jarinya mencengkeram ujung gaunnya, matanya berpindah-pindah antara dua pria di depannya.Satu, Opa Gaul, dengan jas mahal, senyum genitnya, dan sorot mata yang membuat punggungnya dingin.Satu lagi, Raka, yang dari tadi bicara seenaknya seolah tahu dia tak akan ditolak.Di mata Anaya, keduanya sama-sama aneh.Yang satu nggak sadar umur. Yang satu lagi kelewat pede, seolah yakin dirinya hadiah Tuhan untuk para perempuan. Dan parahnya, sekarang dia harus memilih salah satu.Dari sudut meja, Mama melotot padanya. Pandangan penuh tekanan, seolah berkata :Pilih. Sekarang. Jangan buang kesempatan.Anaya menarik napas dalam-dalam. Mencoba menimbang.Opa mungkin tajir melintir, tapi membayangk
Last Updated : 2025-09-24 Read more