Kampus terasa sedikit berbeda bagi Dewa. Suasana ramai seperti biasa, mahasiswa sibuk dengan skripsi, dosen bergegas ke ruang kelas tapi bagi Dewa, ada satu hal yang terasa janggal: Anaya tidak muncul.Biasanya, gadis itu datang pagi-pagi, membawa kopi sachet dan senyum tipis khasnya. Tapi hari ini, tidak ada bayangan Anaya sama sekali. Bahkan grup kelas sunyi. Tak ada story, tak ada chat dibalas.“Anaya ke mana, sih?” gumam Dewa sambil menatap ponselnya yang sudah ia refresh lebih sering daripada tugasnya sendiri.Sahabatnya, Reno, menepuk bahu Dewa dengan ekspresi geli.“Bro, lo naksir Anaya atau jadi detektif pribadi dia?”“Serius, No. Udah tiga hari gak nongol! Katanya mau revisi skripsi, tapi HP-nya cuma centang satu. Jangan-jangan… dia sakit?” “Eh, kalo sakit, biasanya posting teh jahe di story. Ini gak ada, berarti bukan sakit.”Dewa menghela napas berat. “Ya terus ke mana?”
Terakhir Diperbarui : 2025-10-26 Baca selengkapnya