Pagi itu, Anaya sedang mengetik revisi skripsi di meja ruang tamu. Rambutnya diikat asal, kacamata hampir melorot, dan wajahnya menatap layar dengan ekspresi pasrah. Raka, yang baru selesai meeting online, keluar dari kamar dengan setelan santai: kemeja putih, celana kain abu, dan aroma kopi yang entah kenapa selalu membuat suasana jadi lebih... tenang. “Kamu sudah sarapan, Saset?” tanyanya lembut. “Belum, Mas. Aku mau selesain revisi dulu.” Raka berjalan mendekat. “Revisi bagian mana?” “Bab tiga. Metode penelitian. Dosen bilang katanya ‘kurang tajam’. Aku juga bingung, maksudnya tajam gimana, emang ini pedang?” Raka terkekeh kecil. “Coba sini, Mas lihat.” Anaya sempat ragu, tapi menyerahkan laptop juga. Raka duduk di sampingnya, menatap layar dengan serius. Beberapa menit kemudian, ia mulai mengetik, cepat, rapi, tanpa ragu. “Kalimat ini sebaiknya jangan pakai kata ‘menurut peneliti’, ganti dengan ‘peneliti berpendapat’. Terus, bagian ini terlalu panjang, coba
Last Updated : 2025-10-17 Read more