Suara sekretaris perempuan terdengar dari interkom; lembut, tapi mengguncang dada Risa.Jantung Risa berdebar tak karuan, tubuhnya tiba-tiba sangat panas sekaligus dingin. Tangannya menahan dada Dante agar berhenti, tapi pria itu tetap melaju, tak memberi celah bagi keraguan.“Tuan?” suara sekretaris terdengar lagi, sedikit khawatir.“Katakan padanya aku sedang bersama kekasihku, nggak bisa diganggu,” sahut Dante tegas, suaranya serak penuh kepemilikan.Risa terpaku di atas meja, tubuhnya membeku, matanya membola mendengar kalimat itu. Malu, takut, terhina, tapi juga semakin tergila-gila. Karena di situ, di tengah guncangan meja dan deru nafas, ia tahu ia benar-benar milik Dante, tanpa sisa.Suara Diana menembus ruangan, keras dan tajam, “Kita harus bicara, Dante!”Ketukan pintu makin beringas, seperti dentuman di dada Risa. Dante terdiam sejenak, tapi sorot matanya tetap candu—tatapannya hanya untuk
Last Updated : 2025-10-21 Read more