Permainan itu berakhir dengan tubuh mereka yang saling menempel erat, napas masih memburu, keringat bercampur di kulit. Risa mengunci pinggang Dante dengan kakinya, tubuhnya menelungkup di pangkuan Dante yang duduk bersandar pada ranjang—kedua tangan melingkar di leher pria itu, bibirnya meninggalkan jejak ciuman dan gigitan di sepanjang kulit leher sampai ke bahu. Tak ada rasa takut, bahkan saat bekas merah keunguan itu pasti akan terlihat, entah esok atau nanti—ia benar-benar tak peduli jika siapapun, bahkan istrinya sendiri, melihatnya.Kini Risa membiarkan tubuhnya menempel manja, duduk di pangkuan Dante, sesekali terus mencium bibirnya, pipi, rahang, bahkan ujung hidungnya. Seolah tak sudi ada jarak sedikit pun, seolah ingin menandai Dante sebagai miliknya seorang. Jari-jari Risa membelai wajah Dante dengan lembut, sementara tangan lelaki itu mengelus punggung halus Risa naik-turun, kadang menekan pinggangnya erat.“Kamu udah nggak takut ketahuan
Last Updated : 2025-10-19 Read more