Dante keluar dari rumah, berharap bisa menenangkan diri dan menjauh sebentar dari godaan yang menghantuinya. Udara malam seharusnya membuat pikirannya lebih jernih.Tapi begitu masuk ke klub, semuanya berubah. Lampu neon berkelip, musik menghentak, dan aroma alkohol membuat kepalanya panas. Lebih buruk lagi, ia bertemu teman-temannya.Mereka menyambutnya dengan sorakan dan menyeretnya ke tengah keramaian. "Dante, kau harus minum ini!" teriak salah satu dari mereka, menyodorkan gelas penuh alkohol.Awalnya Dante menolak, tapi musik keras, tawa teman-temannya, dan tekanan sosial membuatnya meneguk gelas itu. Bukannya tenang, pikirannya tentang Risa malah semakin menghantui. Bibirnya, pipinya yang merah, tangan yang bergerak di bawah meja—semua itu terus menempel, membakar pikirannya.Dante menggenggam gelasnya, napasnya berat, jantungnya berdetak kencang. Semakin ia mencoba melupakan, semakin terjerat ia dalam bayangan Risa. Minuman itu seharusnya menenangkan, tapi justru membuatnya keh
Terakhir Diperbarui : 2025-10-01 Baca selengkapnya