Ketika seorang penguasa berbicara, kata-katanya sering kali menjadi kenyataan, meskipun yang diucapkan hanya sekadar gurauan.Pasalnya, apa pun yang terucap dari mulut penguasa, kerap dianggap sebagai perintah mutlak yang harus dijalankan oleh bawahannya.“Apa Paduka yakin dengan keputusan Anda?” tanya Muniratri, yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Pangeran Adipati.Belum genap sehari sejak Kamakarna menyatakan keinginannya pergi ke ibu kota bersama Muniratri dan yang lainnya, Damarteja sudah menyatakan kesediaannya.Meski Muniratri keberatan, ia tak berusaha mengubah keputusan suaminya. Ia tahu, menolak keinginan Putra Mahkota bisa membawa mereka ke dalam situasi yang sulit.“Sudah, jangan cemberut begitu.” Damarteja mengusap tengkuk Muniratri, lalu mengecup keningnya.“Aku pergi dulu. Kalau ada apa-apa, kirim orang ke barak,” ucapnya.***Beberapa saat setelah Damarteja meninggalkan kediaman, Kamakarna menemui Muniratri dengan alasan mengantarkan surat tugas untuk Pangeran Adipat
Terakhir Diperbarui : 2025-11-18 Baca selengkapnya