Semua Bab Aku Bukan Pecundang!: Bab 111 - Bab 120

Begitu sadar bahwa orang yang baru datang itu adalah Steve Hart, Jason dan Phillip langsung meledak marah.Phillip, yang rumahnya baru saja disita dan dia diusir dari tempat tinggalnya sendiri, langsung melampiaskan amarahnya pada Steve—orang yang ia anggap biang kerok dari semua ini.“Sialan, ngapain lo ke sini?! Ngambil rumah gue masih kurang, hah?!” bentaknya dengan suara tinggi.Steve Hart hanya menatap Phillip dengan sinis tanpa buka mulut. Omongan Phillip menurutnya sama sekali nggak masuk akal—utang keluarga Cattegirn ke Moonlight Fund jauh lebih gede daripada sekadar satu rumah.“Jawab, sialan! Ada maunya apa lo datang ke sini?!” Phillip membentak lagi.Ledakan emosi Phillip buru-buru diredam oleh Jason. Jason punya amarah yang sama—dia juga benci Steve berani mengganggu keluarganya—tapi dia masih bisa nahan diri.“Phillip, tenang. Biar gue yang ngomong sama dia,” kata Jason Cattegirn.Phillip cuma mengangguk, tak berani membantah. Jason kakaknya—gimanapun marahnya dia, perint

Beberapa hari kemudian, Steve Hart akhirnya janjian ketemu Brandon Lee.Sudah beberapa hari Agatha tidak menghubunginya, jadi Steve memutuskan mencari tahu lebih dulu tentang orang yang akan jadi musuhnya.Daniel Taylor. Namanya saja sudah cukup bikin Steve waspada. Soalnya Steve tahu betul betapa cemasnya Agatha waktu mendengar orang tuanya ingin menjodohkannya dengan Daniel.Steve yakin Brandon pasti punya info soal si Daniel, makanya dia langsung minta ketemu. Itulah alasan Steve sekarang berdiri di mall terbesar di kota.“Brandon, lo di mana? Gue udah sampai,” kata Steve lewat telepon.“Tahan sebentar, gue otw,” jawab Brandon.Telepon terputus. Steve menunggu, matanya menyapu kerumunan, mencari tanda-tanda keberadaan Brandon.Tak lama kemudian, Brandon muncul… bersama seorang wanita cantik. Steve langsung merasa wajah perempuan itu familiar.“Bro, sorry bikin lo nunggu,” kata Brandon.Steve cuma mengangguk. Perhatiannya lebih banyak tertuju pada wanita di samping Brandon.Brandon

Brandon akhirnya berhasil bertemu petugas bioskop yang mengaku sebagai penanggung jawab di sana. Tanpa basa-basi, ia langsung meminta izin untuk mengecek rekaman CCTV ruang studio tempat ia menonton film sebelumnya.Petugas bioskop itu, yang jelas mengenali siapa Brandon, langsung mengizinkan Brandon melakukan apa pun yang ia mau.Brandon, Steve Hart, dan Zoe segera dibawa menuju ruang pemantauan CCTV.“Silakan lakukan apa pun yang Anda butuhkan, Tuan Brandon,” kata si petugas.Brandon Lee langsung memutar rekaman yang ia cari—rekaman saat ia menonton bersama Zoe dan Steve.Rekaman itu menampilkan semua yang terjadi di dalam studio; meskipun agak gelap, tetap terlihat jelas bahwa Steve Hart sama sekali tidak melakukan apa-apa.Di rekaman yang sama juga terlihat bagaimana Zoe tiba-tiba menjerit tanpa alasan, lalu menuduh Steve melecehkannya.“Apa-apaan….”Brandon Lee langsung naik darah setelah tahu Zoe sudah membohonginya. Ia tak habis pikir kenapa Zoe sengaja membuatnya memusuhi Stev

Di ruang tamu rumah utama keluarga Cattegirn, beberapa orang tampak duduk serius seolah sedang membahas sesuatu yang penting.Agatha duduk bersama kedua orang tuanya, Jason dan Olivia. Di hadapan mereka ada seorang pemuda—Daniel—dengan dua bodyguard setianya yang selalu nempel kayak bayangan.“Jadi, bisa kita mulai bahas kesepakatan yang mau kita buat ini?” tanya Daniel. Sesekali matanya melirik Agatha dengan tatapan penuh kagum… dan nafsu.“Tentu, Daniel. Aku manggil kamu ke sini supaya kita bisa cepat membicarakannya,” jawab Jason ramah, berusaha banget agar Daniel tidak kecewa setelah datang jauh-jauh ke rumahnya.“Kalau begitu jelaskan isi perjanjiannya,” kata Daniel tak sabar. Ia sudah dengar bahwa kalau deal ini berjalan, ia bisa mendapatkan Agatha.Antusiasme Daniel langsung bikin Jason makin semangat. Dia tahu betul Daniel itu lemah banget kalau urusan wanita.“Daniel, aku berniat menjodohkan Agatha denganmu, asalkan kamu mau menyuntikkan dana ke perusahaan keluargaku,” kata J

Steve Hart terdiam saat Jason dan Olivia menatapnya. Keduanya bungkam, ruang tamu langsung hening.Steve yang datang hanya untuk memastikan Agatha baik-baik saja, langsung bertanya, “Agatha di mana?”Jason dan Olivia saling pandang. Mereka sempat terdiam sebelum akhirnya salah satu menjawab, “Di kamarnya. Perlu kami panggilkan?”Steve mengerutkan dahi. Ibunya Agatha yang bicara barusan—anehnya tanpa teriakan atau hinaan seperti biasanya.“Tidak usah. Yang penting aku tahu dia baik-baik saja,” jawab Steve.Steve terdiam lama, menunggu kapan Jason dan Olivia mulai memakinya seperti dulu. Tapi sampai lewat beberapa detik, tak ada satu pun hinaan terlontar. Dari situ Steve sadar ada yang berubah.“Apa yang Daniel bangsat itu minta sampai kalian nggak nyalahin aku karena membuat dia kabur?” tanya Steve Hart.Jason buru-buru menjelaskan bahwa Daniel menuntut pernikahan dengan Agatha dipercepat. Jason juga menebak Steve sudah mendengar sedikit percakapan mereka tadi.Steve mengangguk. Dia me