“Apa kau serius bertanya begitu, Andrew?” Emma bertolak pinggang. “Setelah panik setengah mati karena hampir terperegok, kau masih punya nafsu untuk melanjutkannya?”“Masih.” Andrew mengangguk yakin. “Memangnya kau tidak?”Belum sempat Emma menyahut lagi, terdengar suara Nancy yang merengek pelan. Tak lama, bayi Emma itu mulai menangis.Emma pun segera menghampiri ranjang Nancy, lantas mengangkat Nancy ke gendongannya usai membersihkan tangannya menggunakan pensanitasi.“Putri Ibu sudah haus rupanya, ya? Ingin minum susu? Tunggu sebentar, Ibu akan mengambilkannya untukmu,” ucap Emma dengan penuh kelembutan sambil menimang-nimang Nancy, kemudian berjalan menuju meja kecil di dekat sofa, di mana di atas meja tersebut ada botol berisi ASI yang baru Emma pompa sebelum Andrew datang.Sementara Emma menyusui Nancy lewat botol, tadinya Andrew ingin duduk di tepi kasur dan memerhatikan saja selagi menunggu sampai Emma selesai. Namun, karena beberapa menit kemudian Nancy tak mau minum susu lag
Last Updated : 2025-10-26 Read more