Pria itu sontak menoleh, menatap wajah Felisha yang jelas-jelas bimbang. Mata hitamnya menajam, seolah bisa menembus pikiran gadis itu. Ace tahu, ada sesuatu yang hendak dikatakan Felisha."Itu, soal kemarin..." suara Felisha lirih, hampir tenggelam oleh dengung lift.Namun sebelum kata-kata itu sempat selesai, ting-pintu lift terbuka.Perhatian keduanya langsung teralihkan. Tepat di depan mereka, dua orang pria berdiri sambil bercengkrama tanpa peduli sekeliling. Vero dengan sebuah cup kopi di tangannya, dan Tommy di sisinya, sama sekali tidak menyadari ada tatapan yang menyala dari dalam lift."Sial, saking telernya, kemarin aku benar-benar tidak bisa masuk kerja," oceh Vero sembari menguap malas.Tommy terkekeh. "Aku juga. Gara-gara menemanimu, aku ikutan kacau."Keduanya tertawa, penuh percaya diri, seolah yang mereka bicarakan bukanlah hal memalukan melainkan prestasi yang bisa dibanggakan.Felisha membeku. Suara tawa itu menusuk telinganya, membangkitkan kembali trauma yang baru
Last Updated : 2025-10-22 Read more