Felisha menarik napas dalam, lalu dengan jemari gemetar, ia membuka handuk yang menutupi pinggul Ace. Batang kejantanannya yang sudah mengeras muncul begitu saja. Felisha menahan napas, matanya terbelalak kecil.Ace terperanjat, tapi tak menghentikannya. Ketika Felisha mendekatkan wajahnya, Ace memejamkan mata, menahan debar jantungnya yang liar. Ia merasakan sentuhan hangat membalut kejantanan itu. Namun tak berhenti sampai di situ—Felisha perlahan naik, menindih Ace.Dalam sekejap, tubuh Felisha sudah menyatu dengannya. Lubang sempit dan hangat itu menelan milik Ace sepenuhnya. Felisha menahan suara, wajahnya memerah, matanya tertutup rapat. Ace terbelalak, tak percaya Felisha yang memulai lebih dulu.“Felisha...” bisiknya, hampir tak bersuara.Dengan satu gerakan cepat, Ace membalikkan posisi mereka. Kini Felisha terbaring lagi, dan Ace di atas. Nafasnya berat, matanya menatap gadis itu penuh hasrat.“Aku tak akan menahan diriku,” bisik Ace di telinga Felisha. Tangannya menyingkap
Last Updated : 2025-10-21 Read more