“PAPIIII!!!" Suara Leon menggema sampai ke plafon tinggi rumah Roberto yang mewah itu. "Pergi kau dari sini, j*lang. Sebelum aku menyeretmu!" teriaknya lagi, menunjuk tajam ke arah Emily yang berdiri manis di ujung ruangan dengan wajah tanpa dosa. Roberto, yang duduk di kursi kerja dengan rambut berantakan, menunduk dalam-dalam seperti siswa SD yang ketahuan menyontek. "Come on, Roberto! Jangan takut sama anak sendiri. Kau Sang penguasa, tidak ada yang harus kau takuti," gumamnya. Dengan tegap, ia pun melangkah keluar. Namun nyalinya kembali menciut ketika melihat Leon yang sepertinya mulai kalap itu. Leon melangkah maju, menepuk meja keras hingga vas bunga hampir jatuh. “Kau sepertinya tidak punya telinga ya! Keluar, jangan pernah bermimpi bisa tinggal disini!" Emily tersenyum tipis. “Leon, sayang, kau tak perlu berteriak begitu. Aku hanya ingin yang terbaik untuk Cheryl. Dia butuh sosok ayah. Dia adikmu, baby!" “Diam, Emily!” seru Leon, nadanya tajam. “Jangan panggil aku s
Last Updated : 2025-11-04 Read more