Raisha termenung sejenak. Ia mengingat paman dan bibinya, dua orang yang selama ini sudah seperti orang tua sendiri bagi pemilik tubuh yang kini ia tempati.Dalam hatinya, ia ingin memperbaiki hubungan Raisha asli dengan mereka, setidaknya agar ia memiliki tempat sandaran lain di sisinya, bukan hanya pada Stevano.Setelah beberapa saat terdiam, suara pelayan kembali memecah lamunannya."Nyonya, jangan nangis lagi. Lebih baik nonton TV atau santai-santai di rumah aja," ucap Bi Jumi lembut.Raisha berpikir sejenak, menimbang sesuatu."Emm... aku mau ke rumah Paman sama Bibi aja hari ini," katanya akhirnya, suaranya lembut tapi penuh kerinduan.Bi Jumi tersenyum, mengelus rambut Raisha dengan penuh kasih sayang. Ia mengangguk pelan."Tapi diantar sama sopir, ya. Kalau sendirian, nanti Den Stevano marah," ingatnya pelan."Oke, tapi bilang sama Stevano kalau aku nginap di rumah Paman nanti," jawab Raisha tegas, walau tetap lembut, menunjukkan bahwa ia ingin sedikit kebebasan."Kalau gitu,
Last Updated : 2025-11-09 Read more