Untuk kedua kalinya Isla menginjakkan diri di kantor Kavian. Mereka langsung menaiki lift pribadi menuju lantai teratas, di mana hanya ada satu ruangan. Kantor Kavian yang kedap suara dan sangat pribadi.Saat lift terbuka, mereka di sambut oleh Anton, asisten Kavian."Anton," panggil Kavian begitu mereka melangkah keluar dari lift."Ya, Pak," jawab Anton, berdiri tegak.Kavian menoleh, sorot matanya tegas. "Jangan biarkan siapapun masuk. Katakan saya sibuk dan tak bisa diganggu. Jika ada tamu, tolak saja. Batalkan semua janji pertemuan untuk dua jam ke depan."Anton segera mengangguk, memahami beratnya perintah itu. "Baik, Pak. Akan saya urus."Kavian kemudian menatap Isla, ekspresinya kembali intim. Ia mendorong pintu ruangannya yang tebal, terbuat dari kayu gelap, dan tangannya mempersilakan Isla untuk masuk duluan.“Terima kasih, Kak,” jawab Isla, suaranya pelan dan rendah.Kavian mengangguk, menyusul masuk dan m
Last Updated : 2025-11-29 Read more