Isla bisa merasakan bagaimana setiap tatapan itu menempel padanya, ada campuran rasa ingin tahu, kagum, dan sedikit cemas karena mereka sadar siapa yang ada di depannya. Ia menelan ludah, mencoba menenangkan diri, lalu berjalan lebih dekat ke meja rapat sambil menyesuaikan tas kerja di bahunya.Kavian tetap diam, matanya fokus pada dokumen di tangannya, seolah ingin menegaskan bahwa kehadiran Isla tidak akan mengganggu jalannya rapat. Tapi sekali-sekali, sudut matanya menoleh ke Isla, sekadar untuk memastikan ia nyaman, atau mungkin sekadar menegaskan kehadirannya.“Bisa kita mulai rapatnya?” tanya Kavian, suaranya tenang tapi tegas, menandai bahwa waktu untuk basa-basi sudah usai.Para pegawai yang hadir langsung menyesuaikan posisi mereka, duduk rapi di kursi rapat yang menghadap layar besar. Anton, sang sekretaris kepercayaan Kavian, segera menyambungkan laptopnya ke proyektor.Layar menampilkan judul slide: “Proyek Jembatan Pesisir T
最終更新日 : 2025-11-16 続きを読む