“Ma, aku akan menikah. Aku sudah menemukan perempuan yang sempurna. Namanya Marissa. Dia sangat cantik, lugu, pekerja keras, juga pintar. Aku sangat mencintainya, Ma. Dia juga berbudi baik. Pokoknya, Mama akan bangga punya menantu seperti dia.” Hamish berbicara di pusara ibunya.“Sudah setahun ini kami berjauhan. Dia sekarang sedang menempuh pendidikan doktoral di Malaysia. Aku ikut menyupportnya dengan menanggung biaya pendidikannya juga cost livingnya selama di sana. Aku akan lakukan apa saja untuk dia berkembang, maju, dan bahagia. Aku tidak ingin seperti Papa yang selalu mengekang Mama dalam berkarya. Dan Lunare … aku janji akan tetap mempertahankanya apa pun caranya. Tak peduli meskipun Papa selalu mendorongku untuk menutupnya. Bagiku, Lunare adalah sebagian jiwa Mama. Kenangan Mama yang tersisa.” Hamish masih tersenyum, lalu meletakkan buket mawar putih kesukaan ibunya di dekat batu nisan.“LIhat, Ma. Apa cincinnya cantik? Marissa yang pilihkan.” Hamish memamerkan cincin pertuna
Última actualización : 2025-11-04 Leer más