Aku kembali berada di tengah laut. Suara ombak mengamuk, menelan seluruh kesunyian malam. Di sekelilingku hanya ada gelap pekat, tanpa batas.Aku mencoba berteriak, tetapi tidak ada suara yang keluar. Lalu, dari kejauhan, samar-samar kulihat siluet seorang wanita berdiri di atas permukaan air. Ia menatapku dengan senyum tipis yang membuat bulu kudukku berdiri. Sebelum sempat kudekati, sesuatu yang dingin mencengkeram kakiku dan menarikku ke bawah.Aku tersentak bangun.Tubuhku terangkat dengan napas terengah. Dadaku terasa sesak. Butuh beberapa detik sampai aku sadar bahwa aku tidak sedang di laut, tetapi di kamar.“Melati?”Suara itu membuatku menoleh cepat. Di sofa, Tuan Adrian masih terjaga. Ia meletakkan ponselnya, lalu bangkit dan mendekat. Dalam cahaya lampu yang temaram, raut wajahnya tampak lelah.“Kamu mimpi buruk?” tanyanya lembut.Aku menelan ludah, berusaha menstabilkan napas. “Iya, Tuan .
Terakhir Diperbarui : 2025-11-01 Baca selengkapnya