“Nona ... Nona Melati ... bangunlah. Hari sudah pagi.” Suara lembut memanggilku pelan, membuatku tergerak untuk membuka mata. Cahaya matahari menerobos lembut dari celah tirai, menyinari kamar yang masih terasa asing bagiku. Sejenak aku terdiam, lupa di mana aku berada, sampai suara itu kembali terdengar.“Selamat pagi, Nona.”Seorang perempuan, yang sepertinya seumuran denganku, berdiri di tepi ranjang tempat tidurku. Senyumnya manis, wajahnya bulat dengan lesung pipi samar, rambutnya hitam dan terikat rapi ke belakang.“Selamat pagi, Nona.”Aku buru-buru bangkit duduk, merapikan rambut yang acak-acakan. “S-selamat pagi,” ucapku gugup.Perempuan itu terkekeh kecil, lalu kembali berucap sambil kemudian menunduk sopan. “Perkenalkan, saya Sekar. Keponakan Bibi Asri.”Aku mengangguk pelan. “Oh ... iya.”“Mulai sekarang, saya yang akan mendampingi Nona. Mengenai tugas-tugas Nona di rumah ini. Saya akan membimbing Nona pelan-pelan, jadi jangan khawatir.”Jantungku kembali berdebar, dan
Last Updated : 2025-10-09 Read more