Ruangan menjadi sunyi senyap.Sorot mata Rosa dipenuhi kesedihan, suaranya tercekat, "Mario, lepaskan aku."Mario terus menahannya, tidak rela melepaskannya, tapi dirinya sendiri malah tetap bersama Angel.Kenapa harus segitunya?"Apa aku terlihat sangat mudah ditindas?" Kirana dan Reyan berlari mendekat, masing-masing memegang lengan Rosa."Ma, jangan bertengkar sama Papa..." Kirana ketakutan.Anak-anak belum pernah melihat ibunya seperti ini sebelumnya.Wajah Mario memerah karena marah.Amarah dalam dadanya meluap tidak terbendung. Pertama, sangat memalukan dipukul oleh Rosa di depan banyak orang.Kedua, dia merasa Rosa terlalu berlebihan, terlalu emosional hingga sulit ditenangkan.Orang-orang yang semula terdiam, kini mulai ribut bersahutan."Rosa, teganya kamu menampar Mario." Angel bertopang pada tongkat, berusaha keras mendekat, berdiri di depan Mario untuk melindunginya. Angel lalu berkata dengan lantang, air mata mengalir turun, "Kalau kamu sudah nggak mencintainya, bilang
Read More