“Argh!” Cassandra menjerit kecil, tubuhnya terhuyung ke belakang. Tangannya refleks menutup hidungnya yang langsung mengucurkan darah. Ervan terdiam. Rexandra membeku. Dunia seperti berhenti bergerak. Hanya suara tetesan darah Cassandra yang jatuh ke tanah. Wajah Rexandra langsung syok, takut, bingung, dan khawatir. Cepat-cepat dia menangkup wajah Cassandra dengan tangan gemetar, menatapnya cemas. "Cassie, maafin aku. Aku gak sengaja." Suaranya bergetar, begitu rendah dan putus asa. Cassandra hanya menggeleng pelan, berusaha tersenyum meski jelas jika hidungnya terasa sangat sakit. “Gak apa-apa, Rexa. Tapi aku mohon, jangan berantem lagi, ya?" Mohonnya dengan tulus, lalu ekor matanya melirik buku jari Rexandra yang memerah, berdarah, dan kulitnya sobek. “Tangan kamu jadi luka, Rexa.” “Aku gak apa-apa.” Kata Rexandra, pandangannya tak lepas dari hidung Cassandra yang masih mengeluarkan darah. Jemari kasarnya langsung menahan darah itu agar tidak terus keluar.
Last Updated : 2025-11-23 Read more