All Chapters of Pernikahan Yang Tak Kupilih: Chapter 81 - Chapter 90

Kesialan sepertinya selalu mengikuti Katerina setiap kali ia berada di toilet umum. Seperti halnya sekarang saat perempuan itu keluar dari salah satu bilik dan mencuci tangannya, tiba-tiba suara seorang perempuan terdengar."Bayu nggak terlalu suka sama masakan Jepang, kenapa kamu bawa dia ke restoran ini?"Katerina menoleh ke sumber suara, dia terkejut melihat siapa orang yang sedang berdiri bersandar pada dinding kamar mandi, menyilangkan kaki dan melipat tangannya di depan dada."Kamu bicara sama saya?" Tanya Katerina, perempuan itu lalu kembali mencuci tangannya."Memangnya ada orang lain selain kamu di sini?" Amanda balik bertanya, kali ini nadanya ia naikkan sedikit."Ohh....Maaf, saya kira kamu bicara sama tembok."Katerina mengambil tisu untuk mengelap tangannya yang basah, membuangnya ke tempat sampah. Lalu menatap ke arah Amanda sambil menyilangkan tangan di depan dada."Saya tahu siapa kamu, mantannya Mas Bayu kan? Tapi saya rasa kita nggak sedekat itu sampai-sampai kamu me

Katerina terus menatap ponselnya berpikir mungkin saja Bayu mengiriminya pesan bahwa laki-laki itu membatalkan rapatnya dan bertanya di mana tempat Katerina makan lalu menyusulnya.Hal itu tentu tak lepas dari perhatian Andrea yang duduk di depan Katerina dengan Kaluna yang ada di sampingnya. "Diajak makan siang tuh makan, bukan lihat handphone terus."Katerina beralih menatap kakaknya dengan sebal, tapi tetap menurut mengambil sendok dan memulai makannya meski matanya terus menatap ke arah ponsel.Seperti tahu apa yang adiknya tunggu, Andrea tak bisa lagi menahan mulutnya untuk berbicara lebih realistis. "Fokus makan, jangan nungguin hal yang nggak pasti. Dia nggak akan tiba-tiba berubah pikiran terus datang ke sini dan ikut kita makan.""Mas Andrea..." Kaluna mencoba memperingati Andrea setelah melihat wajah Katerina sedikit murung mendengar ucapan laki-laki itu."Lah iya kan, Luna? Buat apa nungguin orang yang udah bilang dia nggak akan datang?! Lagian laki-laki itu simpel, if he w

"Terima kasih ya, Katerina untuk hari ini." "Sama-sama, Mas. Kamu udah ngomong itu berapa kali coba?" Katerina dan Bayu sudah sampai di rumah. Mereka pulang setelah puas melihat sunset di pantai dan...berciuman tentu saja. "Saya ingin bilang terima kasih terus karena saya sangat bahagia hari ini." Ucap Bayu dengan tangan yang masih melingkarkan perut Katerina dari belakang. Laki-laki itu sungguh-sungguh saat mengatakannya, karena menghabiskan waktu seharian dengan Katerina membuatnya tak memikirkan apa pun lagi, bahkan Amanda sekali pun. Tersenyum senang, Katerina menyentuh tangan suaminya. "Aku juga bahagia, Mas bisa buat kamu bahagia." Sesaat kamar mereka hening, hanya ada suara jam dinding dan napas pelan Katerina dan Bayu. "Aku mau mandi dulu, Mas." Lanjut Katerina dengan tangan yang berusaha melepaskan tangan Bayu dari perutnya. "Mandi sama saya, hm?" Goda Bayu. "Nggak, ya. Nanti jadi lama, aku nggak mau." Tolak Katerina yang langsung berlari ke arah kamar mandi. "Kamu n

Katerina terbangun ketika mendengar suara langkah kaki yang sedang menaiki tangga. Perempuan itu menoleh dan melihat Bayu sudah pulang dan berjalan ke lantai atas. Tak peduli nyawanya yang belum terkumpul sepenuhnya, Katerina bangun dan menyusul suaminya."Mas Bayu.. Mas.. Tolong dengerin penjelasan aku dulu, ya!"Bayu diam, laki-laki itu hanya fokus melepas dasinya. Tapi Katerina tak putus asa untuk menjelaskan kesalahpahaman mereka."Mas, tadi waktu di Mall, itu nggak seperti yang kamu pikirkan."Bayu yang telah selesai melepas dasi kini menatap Katerina tajam, "Memang apa yang saya pikirkan?"Pertanyaan itu terdengar dingin dan acuh tapi tak menyurutkan niat Katerina untuk bisa membuat suaminya mendengar penjelasannya."Aku tahu kamu salah paham, Mas. Pelukanku sama Mas Dirga benar-benar nggak sengaja.""Saya nggak peduli."Setelah itu Bayu berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebentar. Saat laki-laki itu keluar, Katerina masih duduk di tepi ranjang. Perempuan itu ingi

"Sayang, tadi kok aku kayak lihat suami Katerina ada di Mall ya?""Mau aku sapa, tapi takut salah soalnya aku belum pernah ketemu dia secara langsung, tadi dia juga sama perempuan dan bukan Katerina."Pesan dari Kaluna seketika membuat Andrea yang sedang duduk di kursi kemudi menunggu Katerina keluar dari butik curiga.Bersamaan dengan itu Katerina masuk ke mobilnya, "Maaf ya, Mas kamu malah jadi harus mengantar aku pulang dulu.""Ya nggak apa-apa, daripada kamu naik ojol atau taxi online ya lebih baik aku yang antar."Tadi saat Andrea akan ke toko kue yang satu deret dengan butik Katerina, laki-laki itu mampir sebentar berpikir siapa tahu Katerina akan menitip untuk dibelikan kue juga. Di saat itulah Andrea tahu Katerina sedang bingung akan memesan ojol atau taxi online untuk pulang karena Bayu tidak bisa menjemput.Andrea menyerahkan satu kantong plastik berisi titipan Katerina, "Nih, aku belikan chiffon cake sesuai pesanan kamu tadi.""Makasih ya, Mas." Balas Katerina yang hanya di