All Chapters of Pernikahan Yang Tak Kupilih: Chapter 71 - Chapter 80

Katerina bergegas menuju ke toilet untuk membersihkan pakaiannya yang terkena noda minuman. Namun karena toilet yang paling dekat dengan area pesta penuh, ia mencari toilet lain dan menemukannya tepat di sebelah lorong gedung.Seperti de javu saat kejadian di kantor Bayu beberapa bulan lalu di mana ia mendengar sesuatu tentang masa lalu suaminya, hal serupa juga terjadi sekarang bahkan jauh lebih parah."Eh Lo tadi lihat nggak istri si Bayu?" Suara seorang perempuan bertanya terdengar yang kemudian dijawab oleh perempuan lain yang sedang bersamanya."Iya, tadi Gue lihat kok. Ternyata masih cantikkan mantannya, ya. Bisa-bisanya Bayu menikah sama itu perempuan padahal dulu pacaran lama banget sama Amanda. Couple goal banget dulu jaman SMA."Sesaat setelah mendengar itu, Katerina merasa hatinya berdenyut nyeri, entah karena ada yang membandingkannya dengan mantan Bayu atau karena kenyataan bahwa kandasnya hubungan suaminya di masa lalu begitu disayangkan oleh orang-orang yang mengenal me

"Kamu menyembunyikan apa dari adik saya?"Pertanyaan Andrea menghentikan langkah Bayu yang akan memasuki mobilnya. Mereka baru saja keluar dari butik Katerina dan sedang berada di area parkir, tapi sepertinya kakak istrinya itu ingin memancing emosi Bayu."Maksud kamu apa tanya begitu ke saya? Jangan nuduh sembarangan, ya!"Bayu yang tak terima dengan tuduhan Andrea maju beberapa langkah ke arah laki-laki itu. Wajahnya merah karena tegang dan emosi."Tidak usah pura-pura bodoh deh kamu! Saya tahu tadi kamu berbohong soal pesan beruntun itu. Pesan-pesan itu bukan dari rekan kerja biasa, kan?" Ucap Andrea penuh keyakinan. Laki-laki itu yakin seratus persen tebakannya tidak salah.Tidak usah sok tahu." Balas Bayu sebelum akhirnya kembali melangkah menuju mobilnya."Kalau sampai apa yang kamu sembunyikan itu menyakiti Katerina, saya tidak akan tinggal diam."Ucapan Andrea lagi-lagi membuat Bayu berbalik menatap laki-laki itu, "Memangnya kamu bisa apa? Mau kucuran dana ke perusahaan keluar

"Ahhh... Mas..."Katerina tak dapat menahan desahannya saat satu jari Bayu masuk ke dalam lembah basahnya.Tadi setelah Katerina menjawab bahwa datang bulannya sudah selesai, Bayu langsung mengajaknya untuk melakukan hubungan suami istri. Tak mungkin Katerina bisa menolak ketika bibir dan tangan Bayu sudah menguasai tubuhnya."Kamu suka, kan setiap kali saya melakukan ini, hm?""Ouhhh... Ahh...Mas_"Ketika Katerina hampir mencapai puncak, Bayu mencabut jarinya membuat perempuan itu melayangkan protes melalui tatapannya.Bayu menyunggingkan bibirnya, "Jawab dulu, Cantik! Kamu suka setiap saya melakukan ini, kan?" Ucap Bayu sambil menunjukkan jarinya yang berlumuran cairan milik Katerina.Katerina hanya menganggukkan kepala, malu untuk mengatakan ia menikmati setiap sentuhan Bayu. Tapi tentu saja itu bukan jawaban memuaskan untuk Bayu. Laki-laki itu ingin Katerina mengatakannya, ia ingin dengar langsung dari bibir manis istrinya itu.Lalu tanpa aba-aba, Bayu kembali memasukkan jarinya k

"Mas, nanti aku kayaknya mau lembur deh di butik."Katerina mengatakan itu sambil tangannya sibuk memasang dasi di leher Bayu. Sedangkan laki-laki itu mendengar sambil memandangi wajah cantik istrinya."Nanti kalau kamu pulang kemalaman kita nggak bisa itu lagi." Keluhnya pada Katerina.Mengernyitkan dahi tak mengerti, Katerina akhirnya bertanya. "Itu apa, Mas?"Bukannya menjawab, Bayu justru tersenyum manis yang membuat Katerina semakin bingung. Lalu tiba-tiba ia menggerakkan bibirnya seperti orang yang sedang mengecup membuat Katerina langsung membelakakan matanya."Hushhh masih pagi, Mas."Setelah mengatakan itu, Katerina langsung keluar dari kamar meninggalkan Bayu yang masih tersenyum sendiri mengingat malam panas mereka.Sesaat setelah Katerina dan Bayu menyelesaikan sarapan dan bersiap untuk berangkat kerja, tiba-tiba Bi Lastri menahan keduanya karena ingin berbicara."Mas Bayu, Mbak Katerina hari ini saya ijin untuk menginap di kos Ayu. Anak itu sedang sakit dan saya khawatir.

Bayu melangkah cepat ke arah Katerina dan membawa perempuan itu ke dalam pelukannya. "Kamu penting untuk saya, Katerina." Ucapnya dengan tangan yang memeluk erat tubuh perempuan itu."Tadi saya ingin mengabari kamu, tapi ponsel saya kehabisan daya dan saya nggak bawa charger. Saya minta maaf, ya?"Melepas pelukannya, Bayu memegangi kedua pipi Katerina, membawa wajah perempuan itu untuk menatapnya, "Saya minta maaf, ya?" Ucapnya sekali lagi.Katerina melepaskan tangan Bayu dari wajahnya dan membalik badan memunggungi laki-laki itu. "Aku nggak masalah, Mas kalau kamu memang ada urusan atau pertemuan yang nggak bisa ditunda. Tapi tolong kabari aku."Setelah mengatakan itu, Katerina mengambil napas pelan, "Aku kebingungan karena kamu nggak bisa dihubungi, sedangkan hujannya deras banget. Kamu pikir aku bisa tenang tahu kamu katanya mau jemput aku, tapi nggak datang-datang?""Katerina_"Katerina membalikkan badannya, "Aku khawatir, Mas. Aku buru-buru biar cepat sampai rumah, takut kamu ada