Adrian, dengan pedang di tangan kanan berdiri tegak di sisi kereta. Bahunya menegang, matanya tajam seperti elang memburu mangsa.“Lindungi diri Tuan Muda,” ucapnya cepat, tanpa menoleh.Jason berdiri di sisi kereta, tangannya sudah menggenggam Glock 17. Cahaya logam senjata itu berkilat di bawah sinar matahari. Ia tak bergerak. Pandangannya tajam, tenang, dan penuh perhitungan. Ia bukan orang yang mudah panik — dokter sekaligus pemburu yang sudah belajar terlalu lama tentang kematian.Gadis itu menatap Jason sekilas, lalu memberi isyarat kecil dengan jari ke pasukannya. “Bunuh yang bersenjata,” katanya datar.Kemudian... segalanya meledak dalam sekejap.Suara logam beradu memenuhi udara. Salah satu pengawal menerjang dengan pedang besar — gerakannya cepat, tapi Adrian sudah menghindar dengan langkah miring, memutar, lalu menancapkan pedangnya tepat di celah pelindung dada musuh.“Ughh!” Darah muncrat, mengenai wajah Adrian. Tapi belum sempat ia menarik pedangnya, dua pengawal lain
Last Updated : 2025-11-07 Read more