Setelah hampir satu jam antrean panjang yang mengular sampai ke luar jalanan, para pasien mulai berkurang satu per satu. Suasana klinik perlahan kembali tenang, walau sisa bisikan dan tatapan penasaran masih mengambang di udara.Pada ujung antrean, Putri Aurora berdiri dengan tangan terlipat, wajahnya cerah… tapi entah kenapa membuat bulu kuduk Jason dan Karina berdiri.“Jason,” Karina bergumam pelan, “dia sudah menunggu. Kau harus memeriksanya sekarang.”Jason menghela napas lelah. “Iya, iya. Semoga dia tidak menamparku.”“Kalau dia menamparmu,” kata Karina dengan suara mendadak dingin, “aku tampar balik.”Jason menoleh cepat. Ekspresi Karina… jelas-jelas cemburu.“Jangan macam-macam,” Jason menenangkan.Karina mendengus kecil. “Dia yang mulai.”*****Putri Aurora melangkah masuk dengan anggun, seolah ruangan itu miliknya. Aroma wangi melati tipis melayang saat kain gaunnya menyapu lantai kayu.“Semua pasien sudah selesai?” tanyanya lembut.“Ya. Sekarang giliran Anda, Tuan Putri” ka
Last Updated : 2025-11-30 Read more