Kabut tipis bergulung di lembah Parahyangan saat cahaya keemasan memecah langit. Dari pusaran cahaya itu, sosok Arjuna perlahan muncul. Kakinya menjejak tanah yang lembab, rumput berembun menempel di ujung jubahnya, dan udara dunia raga terasa lebih berat daripada sebelumnya, seperti memanggul beban waktu yang telah berubah.Arjuna memejamkan mata, menarik napas panjang. Bau tanah basah, aroma pinus, dan desir angin pegunungan menyambutnya. Tapi ada sesuatu yang berbeda, udara mengandung gema niskala. Gunung-gunung bergetar halus, sungai mengalir dengan cahaya samar, dan bayangan pohon bergerak seolah memiliki nyawa.“Aku kembali…” bisik Arjuna lirih. “Tapi apakah ini dunia yang sama?”Kujang Layung bergetar pelan, sinarnya redup, seakan kelelahan setelah menembus gerbang dua dunia. Arjuna menunduk, menyentuh tanah. Dalam getaran bumi, ia mendengar denyut yang aneh, seperti dua irama jantung berdetak tak serempak. Satu milik dunia raga, satu milik dunia sukma yang belum sepenuhnya ter
Terakhir Diperbarui : 2025-11-08 Baca selengkapnya